Pertanyaan :
Apa perbedaan antara Qadha' dan Qadhar ?
Jawab :
Ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan antara keduanya. Di antara
mereka ada yang mengatakan bahwa qadar adalah taqdir
(ketetapan-ketetapan atau ketentuan) Allah sejak zaman azali, sedangkan
qadha' adalah hukum Allah mengenai sesuatu ketika sesuatu itu terjadi
(alias pelaksanaan qadar-Nya -pent-). Jika Allah menetapkan terjadinya
sesuatu pada waktu yang ditentukan, maka itulah yang dinamakan qadar.
Dan ketika telah datang waktunya terjadinya sesuatu yang telah
ditetapkan sebelumnya itu, maka itulah yang dinamakan qadha'. Semacam
ini banyak sekali kita dapatkan dalam Al-Qur'an, seperti firman Allah :
"Artinya : Telah diputuskan (dilaksanakan) perkara yang kamu berdua menanyakannya kepadaku". (Yusuf : 41).
Juga Allah berfirman :
"Artinya : Dan Allah melaksanakan hukum dengan adil". (Ghafir : 20)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang semisal. Jadi, qadar adalah
ketentuan Allah mengenai segala sesuatu pada zaman azali, sedangkan
qadha' adalah pelaksanaan dari qadar itu pada saat terjadinya.
Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kedua istilah itu memiliki satu
makna atau satu pengertian. Namun yang kuat adalah jika keduanya
disandingkan, maka keduanya memiliki perbedaan arti seperti bisa kita
lihat di atas, dan jika dipisahkan atau berdiri sendiri, maka kedua
istilah itu memiliki satu makna (memiliki pengertian yang sama). Wallahu
a'lam.
________________________________________
Pertanyaan :
Bagaimana pengaruh Qadha' dan Qadar terhadap bertambahnya iman ?
Jawab :
Qadha' dan Qadar akan membantu seorang muslim dalam mengatasi urusan
agama dan dunianya, karena dia beriman bahwa qudrah (kekuasaan) Allah
'Azza wa Jalla di atas segala qudrah, dan jika Allah Ta'ala menghendaki
sesuatu tidak ada yang bisa menghalanginya. Jika seorang mukmin tidak
percaya ini semua, ia akan berusaha dan mencari sarana untuk kesampaian
maksudnya.
Kita semua telah tahu dari sejarah masa lalu dimana kaum muslimin mampu
meraih kemenangan yang luar biasa meskipun jumlah mereka sedikit. Itu
semua karena keimanan mereka dengan janji Allah 'Azza wa Jalla serta
keimanan mereka dengan qadha' dan qadar, dan mereka yakin bahwa segala
urusan ada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
________________________________________
Pertanyaan :
Adakah sesuatu yang buruk dalam qadar Allah ?
Jawab :
Dalam qadar Allah tidak ada sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan
itu terdapat pada yang ditakdirkan. Kita tahu bahwa ada orang yang
mendapatkan musibah dan ada juga yang mendapatkan untung. Musibah
merupakan sesuatu yang buruk, akan tetapi keburukan itu tidaklah
perbuatan Allah Ta'ala, yakni perbuatan dan takdir Allah itu bukan
merupakan keburukan. Keburukan ada pada yang diperbuat oleh-Nya, bukan
pada perbuatan-Nya. Allah tidaklah mentakdirkan keburukan ini melainkan
untuk sesuatu kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :
"Artinya : Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan ulah tangan manusia". (Ar-Rum : 41)
Ini merupakan penjelasan penyebab kerusakan di muka bumi. Adapun mengenai hikmahnya seperti difirmankan oleh-Nya :
"Artinya : Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (Ar-Rum :
41).
Jadi, musibah ini pada akhirnya merupakan kebaikan. Dengan demikian
keburukan itu tidak disandarkan kepada Tuhan, akan tetapi disandarkan
sesuatu yang diperbuat dan kepada mahluk. Ini bisa diartikan suatu
keburukan dari satu sisi dan merupakan kebaikan di sisi yang lain. Kalau
dilihat bencananya yang terjadi, maka itu suatu keburukan, namun jika
dilihat dari akibatnya, maka itu suatu kebaikan.
"Agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
Tentang Qadha Dan Qadar bermanfaat untuk Anda.